JAKARTA - Bulog Cabang Madiun terus menunjukkan komitmen dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di wilayahnya.
Realisasi distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sejak awal Januari hingga 9 September telah mencapai 2.488 ton. Angka ini mencerminkan peran Bulog yang konsisten mendukung ketersediaan pangan dengan harga terjangkau bagi masyarakat.
Khusus untuk Kota Madiun, distribusi beras SPHP tercatat sebesar 923 ton. Meski baru menyentuh sekitar 23 persen dari target total, langkah distribusi ini menunjukkan upaya berkelanjutan dari Bulog.
Pimpinan Cabang Bulog Madiun, Agung Sarianto, menyampaikan optimisme bahwa target tahunan sebesar 10.599 ton akan dapat tercapai pada akhir Desember mendatang.
Optimisme Pencapaian Target Distribusi
Agung menegaskan pihaknya selalu melakukan evaluasi harian agar penyaluran beras dapat optimal. Rata-rata penyaluran harian saat ini berada di kisaran 60 hingga 70 ton. Dengan kontrol yang ketat, diharapkan distribusi terus berjalan lancar tanpa hambatan berarti.
Upaya ini tidak hanya menjaga ketersediaan stok, tetapi juga menjadi langkah strategis menstabilkan harga beras di pasar. Distribusi dilakukan melalui tujuh titik penting, meliputi pasar tradisional, kios, ritel modern, gerakan pangan murah, serta beberapa instansi.
Strategi ini memungkinkan masyarakat dari berbagai lapisan dapat dengan mudah mengakses beras SPHP dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan harga pasaran.
Ketersediaan di Ritel Modern
Selain pasar tradisional, beras SPHP juga dipasarkan di ritel modern seperti Samudra dan Alfamart, sehingga lebih dekat dengan kebutuhan konsumen perkotaan. Hypermart juga dijadwalkan segera menjadi mitra distribusi berikutnya.
Harga jual ditetapkan sebesar Rp 60 ribu per zak, lebih rendah dari harga eceran tertinggi (HET) Rp 62.500 per zak. Hal ini menjadi bukti bahwa Bulog berupaya memberi kemudahan masyarakat memperoleh beras berkualitas dengan harga yang kompetitif.
Langkah ini diharapkan dapat membantu menjaga daya beli masyarakat tetap stabil di tengah dinamika harga bahan pokok. Akses yang semakin luas juga memudahkan konsumen untuk mendapatkan beras sesuai kebutuhan tanpa harus khawatir akan kenaikan harga mendadak.
Kualitas Terjaga dengan Kontrol Ketat
Agung juga memastikan kualitas beras SPHP yang disalurkan selalu dalam kondisi baik. Quality control dilakukan setiap kali proses pengemasan ulang dilakukan. Selain itu, fumigasi gudang dilakukan secara rutin setiap tiga bulan untuk menjamin beras tetap layak konsumsi hingga sampai di tangan masyarakat.
Dengan prosedur pengawasan yang ketat, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kualitas beras yang beredar di pasaran. Bulog menempatkan kualitas sebagai prioritas agar konsumen selalu merasa puas dan percaya pada program SPHP ini.
Respon Positif dari Pedagang dan Konsumen
Para pedagang pasar menyebut beras SPHP sangat cocok digunakan untuk olahan makanan seperti nasi goreng maupun lontong. Hal ini membuat permintaan terus meningkat, terutama dari para pelaku usaha kuliner.
Untuk konsumsi rumah tangga sehari-hari, pedagang menyarankan mencampurkan beras SPHP dengan beras premium agar hasil nasi lebih pulen dan sesuai selera keluarga.
Dukungan pedagang terhadap distribusi beras SPHP menjadi salah satu faktor pendorong keberhasilan program ini. Semakin banyak masyarakat yang memanfaatkan beras SPHP, semakin besar pula peran Bulog dalam menjaga stabilitas pangan nasional.
Dampak Positif bagi Masyarakat
Program distribusi beras SPHP terbukti membantu menekan gejolak harga beras di pasaran. Dengan pasokan yang terus dipantau, masyarakat mendapatkan kepastian bahwa harga tetap berada pada level wajar. Hal ini juga membantu menjaga kestabilan ekonomi daerah, terutama di sektor rumah tangga.
Ke depan, Bulog Cabang Madiun berkomitmen memperluas jangkauan distribusi agar semakin banyak masyarakat merasakan manfaat dari program ini. Dengan sinergi antara pemerintah daerah, pedagang, dan konsumen, diharapkan target penyaluran tahun ini dapat terpenuhi.
Melalui kerja sama yang solid, keberadaan beras SPHP tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tetapi juga bagian dari strategi ketahanan pangan jangka panjang. Dengan harga stabil, kualitas terjamin, dan distribusi merata, program ini diharapkan terus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas.