BNI Kembangkan QRIS Lintas Negara, Perluas Transaksi Digital Internasional

Kamis, 23 Oktober 2025 | 11:31:51 WIB
BNI Kembangkan QRIS Lintas Negara, Perluas Transaksi Digital Internasional

JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) terus mendorong penggunaan QRIS lintas negara (Cross-Border QRIS) yang digagas Bank Indonesia (BI).

Langkah ini dianggap strategis untuk meningkatkan efisiensi transaksi internasional sekaligus memperkuat posisi rupiah di tengah dinamika ekonomi global.

Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, menyampaikan bahwa implementasi QRIS lintas negara menunjukkan tren positif, terutama pada tingkat adopsi dan volume transaksi. 

BNI mengandalkan platform digital wondr by BNI untuk mendukung inisiatif ini. Platform ini menjadi pusat pengelolaan transaksi lintas batas yang aman, cepat, dan praktis, memudahkan nasabah untuk bertransaksi di luar negeri tanpa hambatan.

Okki menegaskan, pengembangan ekosistem pembayaran digital lintas batas menjadi prioritas, sejalan dengan transformasi sistem keuangan nasional yang lebih terhubung dan inklusif. 

Peningkatan ini diyakini akan memperkuat konektivitas keuangan antarnegara serta mendorong pertumbuhan ekonomi melalui transaksi lintas batas yang lebih efisien dan aman.

Jangkauan Saat Ini dan Rencana Ekspansi

Hingga saat ini, BNI telah mengoperasikan fitur QRIS lintas negara di Malaysia, Thailand, Singapura, dan Jepang. Pihak bank tengah menyiapkan ekspansi ke Korea Selatan, China, dan India, sesuai roadmap yang disusun Bank Indonesia.

Langkah ini sejalan dengan arahan pemerintah dalam meningkatkan efisiensi transaksi internasional dan memperluas jaringan digital banking. Dengan QRIS lintas negara, masyarakat dapat melakukan pembayaran lintas batas menggunakan rupiah atau mata uang lokal yang disepakati, tanpa perlu menukar ke mata uang asing terlebih dahulu.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memberikan apresiasi atas kecepatan ekspansi QRIS ini. Menurutnya, implementasi cepat QRIS tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga menjadi alat strategis menjaga stabilitas rupiah.

Dampak terhadap Sistem Keuangan dan Rupiah

Airlangga menambahkan, pengembangan QRIS lintas negara dan skema Local Currency Transaction (LCT) memungkinkan Indonesia mengurangi ketergantungan terhadap mata uang asing dalam transaksi internasional. Hal ini menjadi sangat penting di tengah tekanan geopolitik dan volatilitas nilai tukar global.

"Jika ini berhasil dan diperluas ke kawasan lain, termasuk Uni Emirat Arab, transaksi luar negeri tak lagi harus menggunakan mata uang lain," jelasnya. Ia menekankan bahwa inisiatif ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk memperkuat kedaulatan ekonomi digital dan meningkatkan peran rupiah di transaksi global.

Dengan sistem QRIS lintas negara, BNI juga berharap dapat mendorong pertumbuhan sektor UMKM yang memiliki akses pasar internasional. Kemudahan bertransaksi lintas batas diharapkan membuka peluang ekspor dan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global.

Optimisme Pertumbuhan Transaksi Digital

Okki menyatakan, BNI optimistis pengembangan QRIS lintas negara akan terus memperkuat ekosistem pembayaran digital nasional. Tren pertumbuhan transaksi menunjukkan minat masyarakat dan pelaku usaha untuk menggunakan metode pembayaran praktis, cepat, dan aman.

Selain itu, kehadiran QRIS lintas negara diprediksi memicu inovasi digital lebih lanjut, baik dari sisi layanan maupun pengembangan produk keuangan. 

BNI juga mendorong kerja sama dengan pihak perbankan regional untuk memperluas adopsi QRIS di pasar internasional, sehingga menciptakan jaringan pembayaran lintas negara yang terintegrasi.

Langkah strategis ini menunjukkan BNI tidak hanya fokus pada transaksi domestik, tetapi juga mengembangkan kapasitas digital banking secara global. 

Dengan pendekatan ini, bank berupaya menjadi pionir dalam transformasi ekonomi digital lintas negara, memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan internasional, dan mendukung stabilitas rupiah.

Terkini