SUV Listrik I2C

SUV Listrik I2C Jadi Tanda Kemajuan Mobil Nasional Indonesia

SUV Listrik I2C Jadi Tanda Kemajuan Mobil Nasional Indonesia
SUV Listrik I2C Jadi Tanda Kemajuan Mobil Nasional Indonesia

JAKARTA - Indonesia bersiap menyambut era mobil listrik lokal melalui I2C, SUV yang dikembangkan dengan sepenuhnya hak kekayaan intelektual Indonesia. 

Kolaborasi antara PT Teknologi Militer Indonesia (TMI), universitas, dan desainer lokal ini menandai langkah strategis menuju produksi massal mobil nasional yang inovatif dan ramah lingkungan.

Konsep dan Identitas I2C

SUV listrik I2C dirancang menampung tujuh penumpang dengan fokus pada desain yang mencerminkan budaya Nusantara. Lima desainer lokal merancang kendaraan ini dari nol, bekerja sama dengan ITB, UI, dan ITS sebagai mitra teknologi. 

ItalDesign dari Italia hanya memberi masukan teknis dan akses database global, sementara arah desain tetap dikendalikan tim TMI. 

Lampu depan terinspirasi dari kepakan sayap Garuda, sedangkan lampu belakang melambangkan bulan Agustus, simbol kemerdekaan Indonesia. Identitas lokal ini menjadi pembeda utama I2C dibandingkan kendaraan lain di pasar global.

Selain itu, tim pengembang menekankan kesiapan rantai pasok domestik. Komponen seperti spion dan lampu dirancang agar bisa diproduksi di dalam negeri sehingga biaya tetap efisien. Semua keputusan desain mempertimbangkan ketersediaan tooling dan supply chain lokal, memastikan efisiensi dan kemudahan produksi.

Inovasi Teknologi dan Integrasi Lokal

Meski beberapa komponen utama seperti baterai dan motor listrik tetap dipasok vendor global, sistem integrasi, perangkat lunak, dan platform dikembangkan langsung oleh TMI. 

Hal ini memastikan hak kekayaan intelektual sepenuhnya dimiliki Indonesia. Selain itu, TMI berencana memproduksi 40–50 unit purwarupa yang akan diuji tabrak dan disimulasikan secara digital, serupa industri dirgantara. Upaya ini memastikan kesiapan teknis sebelum memasuki tahap produksi massal.

Kolaborasi ini juga menunjukkan kapasitas Indonesia dalam mengembangkan kendaraan listrik berbasis teknologi lokal. 

Dengan dukungan pemerintah, TMI menargetkan I2C mulai diproduksi massal akhir 2027 atau awal 2028, dengan harga di bawah Rp 500 juta. Strategi ini diharapkan tidak hanya memperkuat industri otomotif nasional tetapi juga mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Dukungan Pemerintah dan Proyek Strategis Nasional

Pemerintah menjadikan program mobil nasional sebagai Proyek Strategis Nasional, menegaskan pentingnya inovasi kendaraan listrik lokal. Menteri Perindustrian RI menyebut I2C sebagai salah satu kandidat mobil nasional, sebelumnya dipamerkan di ajang otomotif nasional. 

Penampilan ini memperkuat dugaan bahwa I2C akan menjadi model utama dalam proyek mobil nasional, sekaligus menegaskan komitmen pemerintah terhadap pengembangan industri otomotif lokal.

Mandat ini memberikan TMI wewenang penuh untuk mengembangkan mobil nasional berbasis IP Indonesia. Langkah ini juga menjadi sinyal positif bagi industri otomotif domestik, menunjukkan bahwa kendaraan listrik lokal dapat bersaing dengan merek internasional dari sisi inovasi, desain, dan teknologi.

Potensi Produksi Massal dan Pasar

Target produksi massal I2C direncanakan untuk 2027–2028, dengan harga di bawah Rp 500 juta per unit. Penetapan harga ini membuat mobil listrik lokal lebih terjangkau bagi masyarakat, sekaligus mendorong adopsi kendaraan ramah lingkungan. 

Purwarupa yang akan diuji mencakup simulasi digital dan tabrak, memastikan keamanan dan performa optimal. Selain itu, kesiapan manufaktur lokal memungkinkan efisiensi biaya dan stabilitas pasokan. 

Integrasi teknologi lokal, desain budaya, serta dukungan pemerintah menciptakan peluang besar bagi Indonesia untuk mengekspor kendaraan listrik di masa depan. I2C tidak hanya menjadi simbol kemajuan teknologi tetapi juga tonggak penting dalam pembangunan industri otomotif nasional yang mandiri.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index