Wamendukbangga

Wamendukbangga Minta Duta GenRe Aktif Bangun Generasi Emas 2045

Wamendukbangga Minta Duta GenRe Aktif Bangun Generasi Emas 2045
Wamendukbangga Minta Duta GenRe Aktif Bangun Generasi Emas 2045

JAKARTA - Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Wamendukbangga/BKKBN). 

Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka menegaskan bahwa duta generasi berencana (GenRe) memiliki peran penting sebagai agen perubahan sosial di tengah masyarakat. 

Ia menjelaskan bahwa duta GenRe telah menjangkau lebih dari 639 ribu remaja di seluruh Indonesia dan diharapkan mampu menjadi penggerak aktif dalam memberikan edukasi kepada teman sebaya.

Menurut Isyana, duta GenRe diharapkan menjadi sosok yang dapat memberikan solusi dan semangat bagi remaja yang sedang menghadapi berbagai tantangan di lingkungannya. 

“Duta GenRe sudah menjangkau 639 ribu remaja, mereka harus aktif melakukan sosialisasi dan edukasi terhadap remaja-remaja yang sedang kesulitan dengan tantangan yang terjadi di lingkungan mereka saat ini,” ujarnya dalam acara Apresiasi Duta dan Jambore Ajang Kreativitas GenRe Nasional (Adujaknas) 2025 di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau.

Ia menambahkan bahwa remaja cenderung merasa lebih nyaman berbagi cerita dan berdiskusi dengan sesama teman sebaya dibandingkan dengan orang dewasa. 

Karena itu, duta GenRe menjadi jembatan penting dalam menyampaikan pesan-pesan positif tentang perencanaan masa depan, tanggung jawab sosial, serta pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental.

Edukasi untuk Hindari Pernikahan Dini dan Dampak Negatif Remaja

Dalam kesempatan tersebut, Wamendukbangga Isyana juga menyoroti pentingnya peran duta GenRe dalam mencegah praktik pernikahan dini di kalangan remaja. Ia mengingatkan bahwa pernikahan sebaiknya dilakukan pada usia yang matang, baik secara fisik maupun mental. 

“Usia pernikahan ideal untuk perempuan adalah 21 tahun dan untuk laki-laki 25 tahun, agar pasangan pengantin siap secara fisik dan mental,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia mengingatkan duta GenRe untuk terus memberikan edukasi yang mendorong remaja menghindari perilaku berisiko yang dapat merusak masa depan mereka. 

Hal ini mencakup upaya pencegahan terhadap kecanduan narkoba, penyalahgunaan media sosial, hingga paparan pornografi yang dapat memengaruhi perkembangan mental remaja.

“Perkembangan otak remaja belum begitu sempurna, sehingga mereka rentan terhadap kecanduan,” ujar Isyana. Karena itu, diperlukan pendekatan yang persuasif dan menyentuh dari sesama remaja agar pesan edukatif lebih mudah diterima. 

Duta GenRe diharapkan mampu menjadi contoh nyata dalam menanamkan nilai-nilai positif di lingkungan sebayanya.

Penguatan Peran PIK-R sebagai Wadah Edukasi Remaja

Pemerintah melalui Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN juga menjalankan program Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) yang menjadi bagian integral dari gerakan GenRe. 

Program ini merupakan wadah bagi remaja untuk mendapatkan informasi dan konseling seputar kesehatan reproduksi, perencanaan kehidupan berkeluarga, serta peningkatan keterampilan sosial.

Isyana menjelaskan bahwa PIK-R dibentuk dan dikelola oleh, dari, dan untuk remaja, sehingga wadah ini berfungsi sebagai ruang aman bagi mereka untuk saling berbagi, berdiskusi, dan belajar tentang isu-isu penting yang dihadapi generasi muda saat ini. 

“PIK-R ini sangat penting karena tidak semua remaja mau bicara dengan orangtua. Makanya kita rangkul mereka,” jelasnya.

Program ini tidak hanya bertujuan memberikan informasi, tetapi juga membentuk karakter remaja agar mampu mengambil keputusan yang bijak dalam kehidupannya. Dengan dukungan PIK-R, diharapkan remaja Indonesia dapat tumbuh menjadi individu yang berdaya, bertanggung jawab, dan siap membangun masa depan bangsa.

Mempersiapkan Generasi Tangguh untuk Indonesia Emas 2045

Wamendukbangga Isyana menegaskan bahwa keberadaan duta GenRe dan PIK-R merupakan investasi jangka panjang bagi pembangunan manusia Indonesia. Remaja saat ini akan menjadi generasi penerus yang menentukan arah bangsa menuju visi Indonesia Emas 2045. 

Oleh karena itu, membekali mereka dengan wawasan, karakter, dan keterampilan hidup menjadi kunci utama dalam menciptakan generasi yang unggul.

Ia mengajak seluruh duta GenRe di Indonesia untuk tidak hanya aktif dalam kegiatan seremonial, tetapi juga konsisten menebar inspirasi dan menjadi contoh nyata perubahan positif. Menurutnya, perubahan sosial yang besar berawal dari langkah kecil yang dilakukan secara konsisten oleh individu yang memiliki tekad kuat.

“Remaja GenRe adalah penentu masa depan Indonesia Emas 2045,” tegas Isyana. Ia berharap agar setiap duta GenRe mampu terus berinovasi dan membangun jejaring sosial yang solid dalam menyebarkan semangat perubahan di kalangan remaja Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index